Pentingnya Pendidikan tentang Pelestarian Lingkungan Hidup
Pendidikan tentang pelestarian lingkungan hidup memiliki peran
yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Lingkungan hidup merupakan
tempat tinggal semua makhluk hidup yang ada di muka bumi termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan. begitu penting karena kurangnya kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup mengakibatkan hewan dan tumbuhan di sekitar kita punah.
Perilaku masyarakat yang salah dan tidak peduli terhadap lingkunan
telah menyebabkan luas hutan makin menyusut, cadangan air tanah makin langka,
sementara di musim hujan air sungai meluap menimbulkan banjir dan tanah
longsor. Akibat paling nyata adalah sejumlah daerah aliran sungai (DAS) di
Indonesia dalam keadaan kritis. Menurut data Departemen Kehutanan tahun 2008,
sebanyak 39 daerah aliran di Indonesia dalam keadaan kritis, 42% berada di Jawa
dan 25% di Sumatra. Hal lain yang mengkhawatirkan adalah lebih dari 70%
penduduk Indonesia menggunakan air dari sumber yang sudah tercemar.
Kerusakan fungsi lingkungan hidup menjadi tanggung jawab
pemerintah dengan masyarakat dan perlu diatasi oleh semua kalangan, termasuk
para siswa sekolah, guru, dan pendidik. Kesadaran terhadap lingkungan hidup dan
perilaku ramah lingkungan perlu dijadikan materi pendidikan dan juga
dipraktikkan dalam kegiatan sehari-hari di luar kelas. Pendidikan lingkungan hidup menjadi solusi jangka panjang dalam
membangun kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. Pendidikan Lingkungan
Hidup (PLH) adalah suatu proses untuk
mengajak manusia di dunia sadar dan peduli terhadap lingkungan dan masalah yang
berkaitan dengannya, sehingga memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan
tingkah laku, komitmen untuk bekerja sama baik individu maupun kolektif, untuk
memecahkan berbagai masalah lingkungan dan mencegah timbulnya masalah baru
seperti yang dirumuskan UNESCO, Deklarasi Tbilisi, Georgia 1997.
Selanjutnya, pada tahun 1996 disepakati kerja sama antara
Departemen Pendidikan Nasional dan Kementrian Negara Lingkungan Hidup yang
proses belajar mengajar tidak hanya menggunakan metode ceramah, tetapi lebih
inovatif dan aplikatif. Penggunaan lingkungan sekitar sebagai media belajar
siswa lebih dimaksimalkan. Guru tidak lagi terkungkung dalam ruangan kelas,
karena banyak potensi yang ada di lingkungan sekitar bisa menjadi bahan ajar
untuk siswa. Siswa diajak berdiskusi dan bertukar pikiran melalui topik-topik
lingkungan hidup yang menarik dan menantang serta bisa melalui
kegiatan-kegiatan yang menyenangkan seperti wisata, games, outbond, kegiatan
menanam, sumbangan untuk pelestarian hewan atau tumbuhan langka, dan lain
sebagainya.
Budaya cinta lingkungan penting dikembangkan melalui dunia pendidikan karena generasi mudalah yang kelak akan menjadi penentu kebijakan mengenai penanganan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik. Menanamkan nilai-nilai budaya cinta lingkungan hidup kepada anak-anak bangsa melalui bangku pendidikan itu berarti menyelamatkan lingkungan hidup dari kerusakan yang makin parah dan ini harus dimulai sekarang juga. Departemen Pendidikan Nasional berperan dalam melahirkan generasi masa depan yang sadar lingkungan dan memiliki kepekaan terhadap pelestarian lingkungan hidup.
Budaya cinta lingkungan penting dikembangkan melalui dunia pendidikan karena generasi mudalah yang kelak akan menjadi penentu kebijakan mengenai penanganan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik. Menanamkan nilai-nilai budaya cinta lingkungan hidup kepada anak-anak bangsa melalui bangku pendidikan itu berarti menyelamatkan lingkungan hidup dari kerusakan yang makin parah dan ini harus dimulai sekarang juga. Departemen Pendidikan Nasional berperan dalam melahirkan generasi masa depan yang sadar lingkungan dan memiliki kepekaan terhadap pelestarian lingkungan hidup.