Hutan
Sekitar 70% daratan
di Indonesia berupa kawasan hutan dengan keanekaragaman hayati terkaya di
dunia. Luas seluruh
hutan di Indonesia adalah 133.300.543 hektar. Provinsi dengan luas hutan
terbesar adalah gabungan Provinsi Papua dan Papua Barat, yaitu 40,5 juta hektar.
Hutan menurut Undang-Undang tentang Kehutanan No. 41 Tahun 1999 adalah suatu
kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang
didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu dengan
lainnya tidak dapat dipisahkan. Jenis-jenis hutan dapat dibedakan berdasarkan empat hal yaitu berdasarkan fungsinya, jenis pohonnya, proses terjadinya, dan iklimnya. Di sini akan dibahas masing-masing jenis hutan beserta
klasifikasinya.
Hutan Suaka Alam |
Berdasarkan fungsinya ada hutan lindung yang gunanya untuk menjaga kelestarian tanah dan tata
air wilayah. Hutan suaka
alam yang khusus untuk perlindungan alam hayati. Hutan suaka alam terdiri dari cagar
alam dan suaka margasatwa. Pengertian
cagar alam adalah lahan atau hutan
untuk melindungi dan membudidayakan flora dan fauna yang hampir punah. Bedanya
dengan suaka margasatwa lebih dikhususkan
untuk melindungi fauna yang terancam punah. Hutan
wisata adalah hutan yang dipelihara guna kepentingan
pariwisata. Hutan
produksi berfungsi sebagai penghasil kayu atau non kayu.
Menurut jenis pohonnya dibedakan menjadi hutan heterogen
yang ditumbuhi oleh berbagai macam pohon, misalnya hutan rimba. Di Indonesia antara lain terdapat di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan,
dan Irian Jaya. Hutan homogen adalah hutan yang
ditumbuhi oleh satu macam
tumbuhan. Umumnya
dibuat dengan tujuan tertentu, misalnya untuk reboisasi atau keperluan perluasan industri.
Contohnya hutan jati dan hutan pinus.
Untuk proses terjadinya hutan ada dua
yaitu hutan asli dan hutan buatan. Hutan asli merupakan
hutan yang terjadi secara alami, misalnya hutan rimba. Sedangkan hutan buatan
adalah hutan yang terjadi karena dibuat oleh manusia. Biasanya terdiri dari
pohon yang sejenis untuk tujuan tertentu. Contohnya hutan mangrove untuk menanggulangi
pantai dari bahaya gelombang atau arus laut.
Hutan Hujan Tropis |
Di belahan bumi ada berbagai macam
iklim, sehingga hutan terbagi menjadi
hutan hujan tropis yang terdapat di daera tropik basah dengan curah hujan
tinggi sepanjang tahun, antara lain terdapat di Amerika Tengah dan Selatan,
Australia Timur Laut, Afrika, dan Asia Tenggara. Ciri khas hutan hujan tropis
adalah ukuran pohon yang tinggi, berdaun lebar, selalu hijau. Hutan ini kaya
akan hewan vertebrata dan invertebrata. Hutan
gugur iklim sedang terdapat di
daerah dengan iklim sedang, tetapi agak basah dengan musim hujan di musim panas
dan musim dingin yang ekstrem. Cirinya pohon berdaun lebar dan menggugurkan
daunnya di musim dingin. Hutan ini banyak tersebar di kawasan Amerika Serikat,
Eropa, Asia Timur, dan Chili. Hutan
konifer atau taiga terletak di
antara daerah sub tropis dan kutub di belahan bumi bagian utara. Taiga terbesar
dapat dijumpai di Amerika Utara, Eropa, dan Asia.
Hutan Konifer Moraine, Kanada |
Permasalahan yang akhir-akhir ini
ditemui adalah menurunnya fungsi dan potensi hutan seiring dengan makin
berkurangnya lahan yang dapat dipertahankan. Berbagai aktivitas manusia
dilakukan untuk mengubah dungsi hutan secara ekologis menjadi pemanfaatan lahan
secara ekonomis. Kerusakan hutan umumnya diakibatkan oleh ulah manusia seperti
penebangan liar (illegal logging),
pembakaran hutan untuk pembukaan lahan perkebunan, transmigrasi, dan
perladangan berpindah. Ada pun dampak negatif kerusakan hutan sangat serius,
antara lain kerusakan ekologis, menurunnya kualitas oksigen, menurunnya
keanekaragaman hayati, menurunnya produktivitas tanah, bencana kekeringan,
banjir, dan tanah longsor.
Pentingnya manfaat hutan sebagai paru-paru dunia, sumber ekonomi,
habitat bagi flora dan fauna, pengendali bencana, mengurangi pencemaran udara. Terdorong
oleh arti pentingnya hutan, PBB mendeklarasikan tanggal 21 Maret sebagai Hari
Hutan Sedunia.
Nama : Leonardus
Brandon L.
Sekolah : SMAN 3 Surakarta
Kelas/No. : X MIPA 1 / 16